Welcome

SaHaBat Semua.. SELAMAT DATANG di Blog "REALITA's: Melirik FakTa Berbagi CeriTA" >> TeRiMa KaSiH Atas KunJunGannya...dan Beri comment, SeMoGa Bermanfaat....!

Kamis, 17 Mei 2012

Dampak Buruk Internet Pada Anak & Remaja.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), termasuk teknologi informatika, tidak ada yang dapat menghalanginya. Kemajuan dan perkembangan teknologi infromasi, misalnya; dapat memberi pengetahuan dan konstribusi penting bagi pembelajaran masyarakat –terutama para pelajar, mahasiswa, pendidik, peneliti atau birokrasi, dsb. Kemajuan teknologi informasi bahkan bagi sebagian orang dianggap sebagai kebutuhan masyarakat modern dalam rangka peningkatan efisiensi dan kelancaran setiap aktiviti yang sedang dan akan dilakonkan orang.


Kemajuan teknologi informasi –khususnya dunia maya alias internet bin cyber yang menawarkan pelbagai “menu” sajian informasi, yang siap diakses, seperti; download, search data, sofware, dokumen peristiwa, kamus atau wikipedia (dalam pelbagai bahasa), e-book, e-jurnal, seni dan budaya, karya sastra, informasi terkini di seluruh belahan dunia atau perkembangan iptek lainnya dalam pelbagai bidang disiplin –termasuk sajian hiburan seperti; musik, film, opera atau video ‘hidup’ lainnya– yang sangat mengasyikkan
Sungguh tawaran atau suguhan menu internet dalam pelbagai aspek dan ranah kehidupan sangat berpengaruh bagi manusia yang hidup di alam modern. Khususnya bagi para anak-anak sekolah dasar, remaja awal dan akhir –usia sekolah menengah pertama dan menengah atas yang baru mencoba online akan ketagihan mencobanya lagi dan pada gilirannya kecanduan di dunia online. Akibatnya, tugas belajar di usia sekolah, baik ilmu pengetahuan agama dan umum sudah terlupakan. Jika fenomena ini tidak disikapi dengan baik dan sungguh-sungguh, tidak mustahil akan lahir dan terciptanya generasi cyber di masa yang akan datang.
Dalam usia kelompok anak-anak dan remaja, setiap perilaku yang menyenangkan adalah sudah menjadi ‘ciri khas’ dan ‘sifat’ kepriadian mereka, kerana kondisi usia, fsik dan psikis mereka masih dalam tahap perkembangan demi perkembangan menuju kematangan. Jika mereka belajar merambah internet sejak dini, maka akan terbentuk traits kepribadian yang khas dalam dirinya. Sementara pemaknaan nilai moral belum bisa dibedakan secara akurat akibat pengaruh kondisi pertumbuhan fisik dan masa puberitas yang masih menguasai diri mereka.
Karenanya, di realitas sosial banyak ditemui kasus-kasus perilaku menyimpang pada remaja; konsumen film porno di telpon seluler, jadi punker, genk motor mabuk, pengguna narkoba, tawuran dan sebagainya. Terkadang jika dianalisis secara mendalam, membuat rasa pilu, gelisah, cemas dan sekaligus menyiratkan kekhawatiran kita semua kerana perilaku online anak-anak usia sekolah (SD, SMP dan SMA) sudah tidak terkontrol lagi. Indikasinya akan meracuni dan membunuh karakter anak secara bertahap menuju dekadensi moralitas.

Di sisi lain, orang tua juga tidak mengotrol proses pendidikan anak-anaknya secara sistematis dan akurat. Padahal tugas dan kewajiban keluarga adalah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua akan memberi hidup kepada anak, karenanya tugas mendidik adalah tugas yang teramat penting bagi mereka sebelum anak menjadi dewasa (Kartini Kartono, 2000).

Oleh kerana itu, kata pepatah lama, "sesal dahulu pendapatan, dan sesal kemudian tidak ada gunanya", sekiranya perlu mereview kembali konteks dunia internet oleh setiap keluarga, agar anak-anaknya  dapat dibina dan dikontrol secara optimal sehingga tidak menjadi generasi cybercrime. Dalam analogi lain, janganlah menyesal dan kecewa ketika media cetak, elektronik atau media online memberitakan dampak dan bahaya buruk internet pada anak-anak dan remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar